Selamat Datang

Mudah-mudahan dapat memberi manfaat

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1434 H

Semoga semangat hijrah senantiasa tertanam dalam diri kita agar hari ini jauh lebih baik dari hari kemarin...

Save Palestine

Doakan saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina dan dukung perjuangan mereka

Free Palestine

Bebaskan Palestina dari cengkraman Yahudi

Drama Islami

Mahasiswa STAI Al-Azhar Makassar, yang mengadakan kegiatan Drama Islami dan diikuti dari berbagai jurusan. Kegiatan ini dalam rangka mengokohkan hubungan persaudaraan dan kerjasama antar kelompok.

30 June 2009

Do'a Rabithah Islamiyah

اللهم إنك تعلم أن هذه القلوب ، قد اجتمعت علي محبتك ، و التقت علي طاعتك ،

و توحدت علي دعوتك ، و تعاهدت علي نصره شريعتك ..


فوثق اللهم رابطتها ، و أدم و دها ، و اهدها سبلها ، و املأها بنورك الذي لا يخبو ..

و اشرح صدورها بفيض الإيمان بك ، و جميل التوكل عليك ..

و أحيها بمعرفتك ، و أمتها علي الشهادة في سبيلك .

إنك نعم المولي و نعم النصير


24 June 2009

Menangislah...!

Mari kita tatap wajah orang-orang tercinta kita....
Ayah kita
Ibu kita
Suami atau istri kita
Kakak dan adik kita
Anak-anak kita
Saudara-saudara kita
Sahabat dan teman-teman kita...

Rasakan cinta yang senantiasa mengalir dan tersirat dari perbuatan mereka
Dan coba tatap lembut wajah mereka saat tidur
terlelap
Betapa mereka begitu berharga dalam hidup kita…
Cium tangan mereka

Rasakan getar cinta yang deras mengalir dalam diri kita
Akan bukti cinta mereka selama ini
Hari-hari yang telah mereka lalui bersama kita
Bahkan mereka menyembunyikan kelelahan dan keluh-kesah dari diri kita
Tetap tersenyum pada kita
Kebahagiaan mereka adalah apa yang bisa mereka beri
Bukan balasan
apa yang akan mereka terima

Mari merasakan mereka yang begitu merindukan kita
Kita juga begitu merindukan mereka

ingin bisa menatap keteduhan wajah mereka yang mulai keriput
Namun kita tak bisa menemuinya saat ini
segera
Bayangkan seandainya terjadi sesuatu dengan orang tercinta kita
Tanpa kita ada disana
Tiada hadir disisinya
Tak punya andil dalam kesusahanya
Sedang mereka begitu mengharap-harap kehadiran kita
Anak yang mau menemani mereka
Pada sisa kehidupan mereka...
Pada
detik-detik pertemuan mereka...
Kita tidak tahu, siapakah yang lebih dulu dipanggil Allah
Apakah orang tua yang kita cintai atau kita lebih dahulu

Sedang kepastian pastilah menjemput...

Suara Hatiku

Dalam tatap langit
Aku juga ingin menatap bintang lama-lama
Walau kusadari itu bukanlah purnama
Walaupun aku takkan pernah bisa menyentuhnya
Aku cuma ingin memandang
Memperlihatkan sebuah kerinduan
Dan ketidak-sampaian akan sebuah harapan
Dan akupun akan terus menunggu untuk beberapa malam...

Dalam sebuah perjuangan
Masa sering melupakan, ataukah memang terlupakan!…
Tapi aku tahu sebuah gejolak hanyalah sepenggal kisah
Takkan pernah bisa melupakan kerinduan padanya
Namun apa hendak dikata jika harus memilih dan berkorban dalam satu waktu!..

Cahaya mentari itu
Hanya mampu bersinar dalam baraku
Dan hanya api terdekatlah nyalaku
Membuihkan embun ciptakan mutiara
Dan tahukah sekarang siapa mutiaraku
Kalian adalah bagian dari kuncup api itu…
Dan segala persembahan tanganku berterima kasih padamu
Sampai nanti selesai pengembaraanku

Hadirnya bawa kecerahan
Tak semudah lara terlupakan
Demikian banyak pundakku berderak
Gunung yang ditanggungkan sampai berapa lama menjadi bumi ini!
Tahukah ia, masa yang habis sudah tercuri jalanku panjang…

Masa yang semakin aneh
Nasehat sudah jauh tercampak
Kepandaian yang semakin melonjak semuapun terjebak
Maka kata emas semoga adalah kenyataanku
Tak terpisahkan dengan do'a, cukuplah jadi apapun yang mampu terucapku
Dan hanya itulah yang mampu kuhadiahkan padanya
Pengharapan do'a dan syukur dari amalan kecil hamba

Jika satu kata tak lagi cukup berarti
Apalah arti berucap…
Jika semua adalah hati
Tak perlu lagi segala yang jahat

Kegelapan yang hadir
Keabadian adalah kemenangan
Dan nyala yang bergoyangpun musnah…

Berlembar-lembar berlian ukiran pena
Begitu sia-sia
Kebodohan, kekayaan itupun lalu hilang percuma
Hingga aku rela berlepas pinggang, sempat jatuh dalam jurang
Baru tahulah aku, apakah sebenar kerugian…

Apakah hijau itu masih bermakna
Dalam kebutaan langkah
Daun-daun itu adalah sementara kedamaianku

Tahulah bahwa segala yang terang adalah mentari
Bagi kami, bumi pun musnah lagi
Hirup kedamaian dari sebuah bui

Puncak langkahku tak pasti
Namun fikirku sudah terhenti
Harus menunggu apa lagi?
Ku ingin memenangkan gejolak kini

Pijakan yang sedemikian banyak kususun
Kerikil sedemikian banyak kusandung
Masih kurangkah bekalku?
Dalam pengembaraan panjang
Kurengkuh derita, masihkah aku terlena?

Jalanku, jalanku jauuuh sekali…
Sering kulupa langkah apakah ini
Sering pula tak sadar dimanakah aku kini
Bagaimana aku pulang...

Dinginya hujan, aku sekarang bersama guyuranya
Petir yang menyambar hanya mengganggu lamunanku saja
Aku tak bergerak lagi, menunggu tuk keluar
Setelah sekian lama dan terbang lagi…

Aku benci berisik
Aku yang tlah hilang
Dimanakah darah mendidih itu, apakah telah beku?
Takkan percaya, ini hanyalah garis lamunan yang kian menjalin namaku…

Kapan aku harus berkata
Sedang mulutkupun sering lupa
Kapan aku sadar
Dalam kedamaian nafas tak terlupakan…

Dan nantikan,
Sampai hilang mati kelaparan
Sampai satu purnama baru datang
Aku akan segera berpulang
Kala bintang ramai menghilang
Kala musim semi datang
Ku tak ingin bunga-bunga berguguran
Dan bunga barupun bermunculan
Walau entah dalam kelelahan…
Karena aku harus terus berkejaran…


22 June 2009

Ternyata Cinta Tidak Pernah Adil

Ternyata Cinta dan Perhatian tidak pernah adil...!

Aku baru sadar setelah kejadian itu aku alami, pada awalnya aku tidak pernah berfikir kalau

ternyata kehadiranku sama saja dengan ketidakadaanku...


Aku menyangka kalau Cinta bisa disamaratakan,

Aku mengira kalau perhatian bisa untku semua orang...

ternyata tidak...!

Berawal ketika 6 orang bersahabat, termasuk Aku, membangun komitmen yang kuat untuk

saling menjaga dan saling mencintai karena Allah, Alhamdulillah persahabatan kamipun berjalan

dengan landasan cinta kepada Allah.

Bahkan makin lama jumlah kami semakin bertambah sampai saat ini.


Aku merasakan ketidakadilan Cinta ketika banyaknya sahabatku yang lebih dipaerhatikan dibanding Aku...

Berulang kali Aku menguji mereka...

terkadang kami melakukan kegiatan dan mengadakan acara kacil"an, untuk memperkokoh

Ukhuwah di antara kami. ketiaka salah seorang dari kami tidak hadir pada saat itu, maka yang

lain akan bertanya dan mencarinya...

akan tetapi ketika orang yang tidak hadir itu adalah Aku, tak seorang pun yang menghubungiku

bahkan menanyakan kabarku sekalipun.

Sedih rasanya...!

tapi itulah kenyataannya.

Cinta memang tidak pernah adil...

Aku khawatir, jangan sampai itu yang menyebabkan keluarnya seoarang sahabat kami yang

kami sangat sayangi...

walaupun sahabat-sahabatku tidak begitu peduli terhadapku,

tapi Aku berharap bahwa mereka tetap membimbingku ke arah yang lebih baik...

Aku mohon kepada Allah agar memperkokoh Ukhuwah kami, meskipun Cinta di antara tidak

pernah Adil.


Uhibbukum Fillah
23 june 09



17 June 2009

Mengapa?


Betapa banyak kau mengeluh dan bekata tak punya apa-apa, padahal bumi, langit, dan bintang adalah milikmu.
ladang, rumah yang cantik, bunga semerbak, burung-burung yang bernyanyi riang.
Air di sekitarmu memancar berdecak, dan matahari di atasmu memandang geram penuh amarah.
Dunia ceria kepadamu lalu mengapa engkau cemberut??
dan dia tersenyum kenapa engkau tidak tersenyum.
jika kau sedih dengan kemuliaan yang telah lalu, takkan lagi penyesalan mangembalikannya.
atau kau murung karena musibah, tapi tak mungkin kau mencegah datangnya musibah.
jika kau lewati masa mudamu jangan kau katakan...
zaman telah tua sebab zaman tak pernah tua.

16 June 2009

Yang Lalu Biar Berlalu


Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau dibawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu...

Apkah Engkau ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya terbit, dan air mata ke dalam kelopak mata?

Ingatlah Saudarku...!

Keterikatan Anda dengan masa lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya adalah kondisi yang sangat naif, ironis dan menakutkan.

Ketahuilah, mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bodoh dan crazy. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan azam dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Tataplah masa depanmu, simpanlah berkas-berkas masa lalu dan tutuplah rapat-rapat lalu simpan dalam ruang penglupaan

15 June 2009

Inilah Dunia…




Jiwa menangisi dunia…

Padahal ia tahu bisa selamat dengan meninggalkannya

Setelah meninggal

Tiada lagi tempat tinggal

Kecuali yang dibangun sebelum meninggal

Jika dibangun dengan amal kebajikan

Bangunan akan baik

Tetapi bila dibangun dengan keburukan

Terkuburlah impian para pembangunnya…

Dimanakah gerangan para raja-raja???

Yng punya kuasa

Ketika ditenggakkan cawang kematian

Harta dan kekayaan

Kita kumpulkan unutk penerima warisan

Dan rumah-rumah

Kita bangun untuk dihancurkan masa

Di tengah rasa takut pada kematian

Tiap-tiap Jiwa masih masih memiliki harapan yang menguatakan

Setiap orang hanya bisa membentangkan harapan

Sedangkan masa menaruhnya dalam genggaman

Setiap jiwa hanya bisa menghamparkan

Sedangkan kematian meletakkan dalam lipatan

Inilah Dunia…!

08 March 2009

Andaikan Lebih Panjang Lagi...

Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.

Kemudian Rosulullah berkata,"tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal" "Apa yang di katakannya?" "saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong." "Bagaimana bunyinya?" desak Rosulullah. Istri yang setia itu menjawab, "suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru.... andaikata semuanya...."
hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?" Rosulullah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya.

Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi". Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanyalebih besar pula.

Ucapan lainnya ya Rosulullah?"tanya sang istri mulai tertarik. Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di
tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba- tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu
lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya,
musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain.
Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula." (surat Al Isra':7)

Empat Orang Istri


Suatu Kisah Menarik yang perlu kita renungi tentang Pedagang Kaya dengan empat Orang Istrinya.

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri." Lalu ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam. "Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya. Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku? Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku? Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu. Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan

Kekayaan, Kesuksesan dan Cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah,dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar.Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut. Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang? Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar. "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk.

Kami akan menunggu sampai suami mu kembali, katapria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.

Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan."Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.

Salah seorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan,"katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.

Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.

Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan. Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita. "Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta. Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.

Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini. Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho..ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.

Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka, kemana pun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.

Ibu..., Kenapa Engkau Menangis


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. "Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak". "Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti...."

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"Sang ayah menjawab, "Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan."Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?"Dalam mimpinya, Tuhan menjawab,"Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, danmengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada
bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan enjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan
jantung agar tak terkoyak?Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk
memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang
diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkanperasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".

Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup