al-ikhwan.net - Sempurna. Kata ini pantas disematkan
kepada Ikhwanul Muslimin di Mesir. Betapa tidak, semua lembaga yang
dipilih dalam pesta demokrasi, dimenangkan Ikhwanul Muslimin. Mulai dari
majelis rendah (Majlis al Sha’ab/DPR), majelis tinggi (Majlis
al-Shura/Senat), hingga lembaga ke presidenan. Sabtu, 30 Juni, Muhammad
Mursi, dilantik sebagai presiden.
Pelantikan Mursi, mencatat sejumlah sejarah baru di negeri seribu
menara itu. Pertama, inilah kali pertama Mesir dipimpin presiden yang
dipilih melalui proses yang demokratis, bukan demokrasi semu seperti
pemilu presiden yang sudah-sudah. Kantor Berita BBC menyebutnya pemilu
presiden itu sebagai the fully democratic poll in Egyptian history.
Kedua, inilah kali pertama tokoh Ikhwanul Muslimin menjadi orang
nomor satu di Mesir, sejak organisasi tersebut didirikan Hasan al-
Banna, 84 tahun silam. Muhammad Mursi adalah salah seorang pemimpin
eksekutif Ikhwa nul Muslimin, dan ketua Partai Kebebasan dan Keadilan
(Freedom and Justice Party, FJP), sayap politik organisasi legendaris
itu.
Ketiga, inilah kali pertama Mesir dipimpin presiden berlatar belakang
sipil, sejak negara itu berbentuk republik pada 1952. Mursi meru pa kan
presiden kelima di era republik. Empat presiden sebelumnya berlatar
belakang militer. Mereka adalah Muhammad Najib (1953-1954), Jamal Abdul
Nasir (1956-1970), Anwar Sadat (1970-1981), dan Husni Mubarak
(1981-2011)